Jumat 23 Feb 2024 05:52 WIB

Soal Kabar Jadi Oposisi, Ini Sikap Tegas Nasdem dan PKB

Nasdem dan PKB masih menunggu keputusan KPU.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen DPP Partai Nasdem Hermawi Taslim di Nasdem Tower, Rabu (15/11/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Sekjen DPP Partai Nasdem Hermawi Taslim di Nasdem Tower, Rabu (15/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tak ingin terburu-buru memutuskan untuk berada di barisan oposisi pemerintah, seiring dengan perhitungan suara Pilpres yang menempatkan paslon Prabowo-Gibran unggul.

Kedua partai kompak untuk menunggu hasil perhitungan suara Pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), baru melangkah soal menjadi koalisi atau oposisi. 

Baca Juga

"Enggak usah ke depan (langsung bahas soal menjadi oposisi atau koalisi). Posisi kami menunggu hasil rekapitulasi manual KPU," ujar politikus Partai Nasdem Hermawi saat konferensi pers kecurangan Pemilu 2024 di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024). 

 

Hermawi menjelaskan bahwa pihaknya masih bersabar untuk menunggu hasil perhitungan suara dari KPU RI. Ia mengaku tak mau terlalu pesimis pula atas pergerakan perolehan suara. 

 

"Kami tidak mau terbius oleh quick count, kami tetap tunggu rekapitulasi manual dari KPU. Dari situ nanti baru jelas, PKB dapat berapa, PKS berapa kursinya, Nasdem berapa, pimpinan dimana-mana. Nah baru kita tentukan langkah selanjutnya," jelasnya. 

 

Senada, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid juga menyampaikan hal yang sama. PKB menunggu hasil rekapitulasi Pemilu dari KPU RI terlebih dahulu. Setelah itu baru menentukan langkah berikutnya untuk koalisi atau oposisi. 

 

"Kita tunggu nanti, jangan sekarang, soal oposisi," kata Hasanuddin. 

 

Wacana partai-partai tersebut berada di barisan oposisi dikuatkan dengan keputusan satu suara partai Koalisi Perubahan pengusung Anies dan Muhaimin untuk mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.

 

Hak angket yang diinisiasi oleh capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo itu dinilai menjadi langkah bersama untuk membongkar kecurangan, yang tak lain ditujukan pada paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran. 

 

Dinamika tersebut menunjukkan hubungan partai Koalisi Perubahan dengan PDIP nampak makin solid. Tapi di sisi lain, makin berseberangan dengan kubu 02, yang di belakangnya didukung oleh Presiden RI Joko Widodo. 

 

Namun, Nasdem dan PKB tak mau gegabah untuk memutuskan berada di barisan oposisi. Sebab hingga saat ini, hasil Pemilu 2024 juga belum diumumkan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement