Jumat 05 Jan 2024 18:08 WIB

Hashim: Program Makan Siang Gratis Obsesi Prabowo Sejak 17 Tahun Lalu

Prabowo merasa sangat prihatin dengan kondisi bangsa.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Hashim Djojohadikusumo
Foto: Republika/Bayu Adji P
Hashim Djojohadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Girban, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan, program makan siang gratis sudah tercetus sejak 17 tahun lalu, bahkan sebelum Partai Gerindra didirikan. Menurut dia, memberikan makan siang gratis bagi masyarakat sudah menjadi obsesi sang kakak, Prabowo Subianto, sejak dulu untuk menangani masalah stunting di Indonesia

“Makan gratis ini direncanakan sudah dari 17 tahun lalu. Dipikirkan tahun 2006, belum ada Gerindra. Belum ada pemikiran untuk mendirikan partai baru,” ucap Hashim dalam Syukuran dan Aksi Sosial dengan Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (JBBP) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Hashim menceritakan, ketika itu Prabowo merasa sangat prihatin dengan kondisi bangsa. Pada tahun itu, dia melihat angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di Indonesia berada di angka 30 persen. Anak dengan stunting mengalami persoalan gizi dan pertumbuhan dan dampak negatif lainnya pada tubuh mereka.

“Nah, 17 tahun kemudian ternyata masih banyak anak-anak yang mengalami stunting. Menurut data pemerintah, tahun ini 24 persen anak-anak di Indonesia menderita stunting secara rata-rata,” kata Hashim.

Jika hal itu dibiarkan, kata dia, maka sebanyak 20 persen populasi di Indonesia kelak menjadi warga yang kurang fit, kurang segar, dan kurang produktif. Maka dari itu, Prabowo menargetkan sejak dulu program makan siang dan susu gratis dapat mengurangi prevalensi stunting hingga di angka nol persen.

“Target Pak Prabowo dari dulu, apalagi sekarang, adalah untuk menghapus stunting di Indonesia menjadi nol persen. Itu adalah target dia,” terang Hashim.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu juga menuturkan, program tersebut dapat dibilang menjadi suatu obsesi pada diri Prabowo. Menurut dia, Prabowo terus-menerus kembali membicarakan program tersebut dalam beberapa bulan terakhir ini. Prabowo ingin program itut benar-benar langsung dilaksanakan jika dirinya terpilih menjadi presiden nanti.

“Berapa bulan ini dia bicara, ‘Ini yang kita harus laksanakan sesegera mungkin.’ Target kita nol persen dari 24 persen (stunting). Setiap anak dari Papua sampai Aceh tidak boleh kelaparan lagi. Semua akan dapat makanan yang bergizi, yang bermutu. Tidak boleh karena kondisi miskin mereka kelaparan,” jelas dia.

Dia menjelaskan, berdasarkan data pemerintah, setiap harinya ada 41 persen anak di Indonesia masuk sekolah dengan perut kosong karena tidak sarapan. Mereka memulai sekolah setiap harinya dengan kondisi lapar. Hal itu pula yang hendak diatasi lewat program makan siang dan susu gratis.

“Kalau anak-anak kelaparan tidak bisa menyerap dan bisa menampung, tidak bisa belajar apa yang diajarkan oleh guru mereka. Selain itu menurut Pak Muhadjir (Menko PMK) juga 35 persen anak-anak di Indonesia mengalami kondisi yang negatif namanya anemia,” terang Hashim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement