Jumat 24 Nov 2023 13:46 WIB

Pengurus PBNU Dorong Masyarakat Indonesia Perkuat Donasi Bantu Palestina

Donasi ke Palestina harus melalui lembaga yang terpercaya.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur, mengatakan bahwa mendukung penuh langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam upayanya melakukan bersih-bersih terhadap perusahaan pelat merah dari para koruptor.
Foto: PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur, mengatakan bahwa mendukung penuh langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam upayanya melakukan bersih-bersih terhadap perusahaan pelat merah dari para koruptor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai upaya bantuan kemanusiaan dan diplomasi internasional merupakan langkah yang paling konkret untuk membantu rakyat Palestina.

“Memberikan donasi bantuan kemanusiaan langsung serta usaha Pemerintah Indonesia menggalang dukungan internasional di PBB agar serangan Israel dihentikan merupakan langkah yang paling nyata diperlukan untuk membantu meringankan beban penderitaan rakyat Palestina,” kata Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi di Jakarta, Jumat (24/11).

Baca Juga

Seluruh masyarakat Indonesia pun diimbau bisa berperan serta langsung dalam memberikan donasi bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jika tidak mampu berdonasi, minimal bisa membantu dengan cara berdoa semoga perang segera seusai dan serangan Israel ke Palestina dihentikan.

“Semoga doa kita dikabulkan Allah. PBNU sendiri secara khusus telah memerintahkan warganya untuk berdoa qunut nazilah,” ujar Gus Fahrur.

Terkait ajakan boikot produk perusahaan pendukung Israel, Gus Fahrur menilai hal tersebut adalah ikhtiyar tersendiri. “Seruan itu kan hanya berupa imbauan untuk menekan ekonomi Israel supaya mereka mau berhenti menyerang dan mengakui kedaulatan Palestina,” kata dia.

Meski begitu, menurut Gus Fahrur, masyarakat tetap bisa memakai dan mengkonsumsi produk-produk tersebut yang memang sudah berlabel halal. “Barang halal ya tetap halal diperdagangkan, yang dilarang hanyalah upaya mendukung pro Zionis,” ujarnya.

Pendapat senada juga disampaikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang mengingatkan agar masyarakat tetap bijak dan berhati-hati dalam menyikapi aksi solidaritas ajakan boikot terhadap produk-produk tertentu. Pasalnya, bisa saja hal tersebut malah akan merugikan bangsa dan ekonomi umat di Indonesia.

“Sebab, kita tidak tahu di balik jejaring ekonomi di satu produk tersebut ternyata banyak sekali sumber daya manusia dari saudara-saudara kita di Tanah Air,” kata Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais, saat acara penerimaan donasi untuk Palestina di kantor Lazismu, Jakarta, beberapa waktu lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement