Jumat 10 Nov 2023 11:47 WIB

CIA, Mossad, dan PM Qatar Gelar Pertemuan Rahasia di Doha

Pertemuan rahasia tersebut salah satunya membahas soal pembebasan sandera Hamas.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Agen rahasia Israel Mossad (ilustrasi) Petinggi Mossad, CIA dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani dilaporkan telah menggelar pertemuan rahasia di Doha, Kamis (9/11/2023).
Agen rahasia Israel Mossad (ilustrasi) Petinggi Mossad, CIA dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani dilaporkan telah menggelar pertemuan rahasia di Doha, Kamis (9/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Direktur CIA William Burns, Direktur Mossad David Barnea, dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani dilaporkan telah menggelar pertemuan di Doha, Kamis (9/11/2023). Mereka membahas parameter kesepakatan pembebasan para sandera dan jeda pertempuran Hamas-Israel di Jalur Gaza.

Pertemuan Burns, Barnea, dan al-Thani diungkap seorang sumber kepada Reuters. Namun sumber tersebut tak mengetahui apa hasil pembicaraan mereka.

Baca Juga

Dia hanya mengatakan pertemuan trilateral itu merupakan sebuah “keuntungan” dalam rangka mempercepat proses pembebasan sandera oleh Hamas dan memberlakukan jeda pertempuran di Gaza.

Sehari sebelum Burns, Barnea, dan al-Thani bertemu, perwakilan Qatar sudah mengadakan pembicaraan dengan pejabat dari kantor politik Hamas di Doha. Parameter potensial dari kesepakatan pembebasan sandera dan pemberlakuan jeda pertempuran di Gaza turut menjadi topik utama dari pertemuan pada Rabu (8/11/2023) tersebut.

Saat ini, Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 240 orang di Gaza. Mereka terdiri atas warga Israel, warga Israel berkewarganegaraan ganda, dan warga asing. Hamas menculik mereka ketika melakukan operasi infiltrasi ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Senin (6/11/2023) lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutarakan rencananya untuk mengontrol keamanan di Gaza setelah pertempuran dengan Hamas usai.

“Saya pikir Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan karena kita telah melihat apa yang terjadi jika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan tersebut,” ucapnya.

AS tolak rencana Israel duduki Gaza ...

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement