REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai menyalurkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, tenda pengungsian dan kebutuhan lainnya ke sejumlah daerah terdampak gempa bumi yang terjadi pada Jumat (15/12) malam.
"Dan logistik sejak jauh hari sudah disalurkan ke BPBD kabupaten dan kota bersangkutan. Semua masih cukup, kecuali Ciamis yang meminta tambahan stok logistik. Tapi masih bisa menangani. Kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menangani masa darurat bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, hingga saat ini pihak terus melakukan pendataan terkait dampak gempa bumi berkekuatan 6,9 richter yang berpusat di Selatan Jawa tersebut. "Kami terus mendata dampak kerusakan, dan penanganan tanggap darurat. Untuk membahas penanganan masalah pascabencana masih lama. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati dengan peredaran hoaks mengenai bencana ini," katanya.
Data sementara, kata dia, ratusan rumah di Jawa Barat mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Ia mengatakan sampai Sabtu (16/12) pukul 12.00 di Kabupaten Ciamis tercatat 188 rumah mengalami kerusakan, 50 di antaranya rusak berat, 83 rumah rusak sedang, dan 55 rumah rusak ringan dan juga terdapat juga 200 jiwa mengungsi di Kecamatan Pamarican.
Di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 109 rumah mengalami kerusakan, 44 di antaranya rusak berat dan 65 rumah rusak sedang. Di Tasikmalaya, RSUD Soekarjo rusak sedang, SMKN 3 Tasikmalaya rusak sedang. Kerusakan juga terjadi pada empat madrasyah, dua polsek, dan satu aula desa.
Di Kabupaten Pangandaran, 91 rumah alami kerusakan, 38 rusak berat, 20 rumah rusak sedang, dan 33 rumah rusak ringan. Samsat Pangandaran pun mengalami kerusakan sedang. Di Kota Banjar terdapat 7 rumah rusak, Kabupaten Bandung 2 rumah rusak berat, dan 27 rumah di Kabupaten Garut rusak sedang.