Selasa 03 Feb 2015 13:00 WIB

BNI Syariah Fasilitasi Biaya Hidup Jamaah Haji

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah dan MasterCard Indonesia memberikan fasilitas berupa kartu haji dan umrah bagi nasabah tabungan haji BNI Syariah. Hal itu bertujuan untuk memudahkan pemerintah dalam penyaluran biaya hidup jamaah haji dan umrah.

Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano mengungkapkan, dengan sudah dialihkannya dana haji dari induk BNI ke BNI Syariah sebesar Rp 3,1 triliun pada 2014, peran BNI Syariah makin besar pada sektor haji dan umrah. Program ini juga diharapkan bisa ikut menambah basis nasabah dan pengguna kartu debit serta kartu Hasanah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dinno berharap, kartu haji dan umrah ini diharapkan memudahkan jamaah mendapat uang tunai saat berhaji atau umrah. Kartu itu hanya diberikan kepada nasabah BNI Syariah yang siap berangkat haji dan umrah.

Kartu tersebut, lanjut Dinno, bisa dimanfaatkan Kementerian Agama untuk menyalurkan biaya hidup jamaah haji yang selama ini selalu ada saja masalahnya, baik dari sisi pembagian ke jamaah haji maupun lelang kepada bank-bank penyedianya.

Dengan kartu ini, Kemenag tinggal mengisi dengan biaya hidup per jamaah yang mencapai sekitar 1.500 riyal. Dinno mengungkapkan, BNI Syariah ingin membantu pemerintah dan jamaah. Apalagi, jamaah selama ini repot dengan uang tunai.

Ia mengemukakan, pihaknya menargetkan dapat mencetak 19 ribu kartu pada tahun ini. Perinciannya, untuk haji minimal 15 ribu kartu dan umrah 4.000 kartu. Diakui Dinno, kartu haji dan umrah ini memang seperti kartu debit biasa.

Namun, kerja sama dengan MasterCard sebagai pemain bisnis kartu terbesar global menjadi poin tersendiri. ''Karena kalau BNI Syariah sendiri saja belum tentu sanggup,'' kata Dinno seusai peluncuran kartu haji dan umrah, Jumat (30/1).

Penyebaran informasi kartu haji dan umrah ini bekerja sama dengan berbagai asosiasi penyelenggara ibadah haji dan umrah.

Vice President Business Development MasterCard Indonesia Tommy Singgih mengungkapkan, kartu haji dan umrah ini sebenarnya dijadwalkan untuk musim haji 2014. Selama ini, pembagian biaya hidup jamaah haji secara tunai rawan hilang, tercecer, atau harus dititipkan.

Kerja sama dengan Bank Al-Rajhi untuk memasilitasi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dalam bahasa Indonesia juga diharapkan bisa makin memudahkan jamaah. Untuk saat ini, ATM berbahasa Indonesia dikonsentrasikan dulu di tempat pelaksanaan haji dan umrah, seperti Makkah dan Madinah.

''Bank Al-Rajhi adalah bank swasta dengan jaringan ATM terbanyak dan luas. Nanti akan ada tambahan dua bank lagi yang menyediakan layanan ATM berbahasa Indonesia, yakni NCB dan ANB,'' tutur Tommy.

Wakil Sekretaris Jenderal Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (KESTHURI) Elham Rizqach menyambut baik adanya kartu ini. Sebab, ini mencegah uang hilang atau terlupa, terutama oleh jamaah dari daerah. rep: Fuji Pratiwi ed: Irwan Kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement